~Terbang~
Tak pandai berlagu,
Santun nyanyi itu tiada nada,
Bagai dengung-dengung dari kibasan
sayap sang kunang-kunang.
Hanya desing yang sayup
perlahan menjamu telinga,
Hanya esak pada mata yang kuyu
bawaku terbang hilang segalanya.
Tak pandai berperi,
Itu bukan aku,
Makanya kata yang tersisip kemas,
Lontarnya takkan terkesan,
Pendamkan.
Biar hilang malam ini.
Kita pernah memeterai janji
untuk kasih sehingga ke akhirnya,
Tapi hidup bukanlah mimpi,
Dan realiti terlalu dangkal untuk menatapnya.
Seharusnya kita berhenti,
Penat yang larat itu takkan pernah sudah,
Hati yang berat takkan pernah endah,
Terusnya hanya terus yang meluka
kita padamkan
dari terus begini.
Seharusnya kita berhenti,
Namun mengapa
terlalu berat,
Sukar?
~Bibir ini akan berhenti berbicara saat tiba waktunya, kita matikan semua ceritera~
0 comments:
Post a Comment